Sabtu, 08 Oktober 2011

TEORI MALTHUS

Sebuah Esai tentang Prinsip Kependudukan

Antara tahun 1798 dan 1826 Malthus menerbitkan enam risalah terkenal, Sebuah Esai tentang Prinsip Kependudukan, memperbarui setiap edisi untuk memasukkan materi baru, untuk menjawab kritik, dan untuk menyampaikan perubahan dalam perspektif sendiri pada subjek. Dia menulis teks asli dalam reaksi terhadap optimisme ayahnya dan rekan ayahnya (khususnya Rousseau) mengenai perbaikan di masa depan masyarakat. Malthus juga membangun kasusnya sebagai respon khusus untuk tulisan-tulisan William Godwin (1756-1836) dan dari Marquis de Condorcet (1743-1794).

Malthus menganggap cita-cita perbaikan di masa depan kemanusiaan dengan skeptis, mengingat bahwa sepanjang sejarah setiap segmen populasi manusia tampaknya selalu menurunkan ke kemiskinan. Dia menjelaskan fenomena ini dengan menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk pada umumnya bertambah sesuai deret hitung dan sampai ukuran populasi relatif terhadap sumber daya utama maka, menyebabkan stres:

"Namun dalam semua masyarakat, bahkan mereka yang paling ganas, kecenderungan untuk berbuat baik begitu kuat bahkan ada usaha yang terus menerus menuju peningkatan populasi konstan dan untuk mencegah perbaikan permanen besar kondisi mereka ".

Malthus juga melihat bahwa masyarakat melalui sejarah telah mengalami epidemi, kelaparan, atau perang: peristiwa dan masalah yang mendasar dari populasi yang berlebihan dan keterbatasan sumber daya mereka:

Malthus juga menulis tentang hubungan antara populasi, upah riil, dan inflasi. Ketika populasi buruh tumbuh lebih cepat daripada produksi makanan, maka upah riil turun, karena pertumbuhan penduduk menyebabkan biaya hidup (yaitu, biaya makanan) naik. Kesulitan membesarkan keluarga akhirnya mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, sampai penduduk jatuh lagi mengarah pada upah riil yang lebih tinggi.

baswartono@gmail.com

34 komentar:

  1. NBI : 211107242
    Pada teori ini intinya adalah membahas tentang prinsip kependudukan, nah istimewanya daripada teori ini adalah tidak hanya prinsip-prinsipnya saja namun juga mencangkup semua aspek, walaupun kita tahu bahwa salah satu dampak dari teori Malthus ini adalah justru sebagai pemicu perdebatan tentang ukuran populasi di inggris….
    Banyak kata dan kalimat yang sulit di pahami pada teori ini atau dengan kata lain tidak bisa di terjemahkan secara langsung, namun saya akan mencoba beropini dari kalimat “Malthus menganggap cita-cita perbaikan di masa depan kemanusiaan dengan skeptis, mengingat bahwa sepanjang sejarah setiap segmen populasi manusia tampaknya selalu menurunkan ke kemiskinan”.
    Jadi begini apakah setiap waktu yang semakin berjalan ke masa depan ini justru semuanya akan mengarah ke kemiskinan,dan hal yang paling besar mempengaruhi hal itu adalah pertumbuhan penduduk . Hal yang paling menguatkan lagi sumber daya semakin lama bukan semakin banyak tapi justru semakin sedikit, kalau pertambahan penduduk semakin banyak sementara sumber daya semakin sedikit lalu bagaimana cara membagi sumber daya itu,….
    Terima kasih,…..

    BalasHapus
  2. eka desinta olifia_211107281

    di sini saya menangkap bahwa malthus menganggap bahwa populasi manusia akan mengurangi tingkat kemiskinan.tapi pada kenyataannya saat ini pertumbuhan penduduk meembuat semakin tingginya tingkat kemiskinan.dan menurut saya itu semua terjadi karna kecilnya tingkat pendidikan yang mereka dapat karna tidak adanya biaya.jadi bagaimana bisa pertumbuhan penduduk bisa menurunkan kemiskinan,kalau hambatan untuk meningkatkan SDM nya sendiri masih belum bisa..
    terima kasih..........

    BalasHapus
  3. taufiq mustofa/211107294

    benar apa yang di katakan malthus tentang populasi,upah riil dan inflasi adalah sling berhubungan,logikanya ketika populasi buruh meningkat lebih cepat daripada produksi makanan,maka upah riil akan menurun,selain itu peredaran uang akan lebih cepat yang menyebabkan naiknya harga-harga barang.

    BalasHapus
  4. Tina Sabon Hati
    221118001

    Dalam teorinya Malthus menggambarkan mengenai hubungan antara pertumbuhan penduduk, produksi pangan dan kemiskinan.
    Ketika pertumbuhan penduduk meningkat dan tidak di imbangi dengan penyediaan pangan yang memadai ( biaya pangan meningkat), maka akan terjadi kemiskinan. Kenaikan biaya pangan juga menyebabkan turunnya jumlah pertumbuhan penduduk karena pada saat biaya makanan atau biaya hidup menjadi mahal, maka secara tidak langsung mereka akan berpikiran untuk tidak menambah anggota keluarga (kelahiran baru). Dengan tidak menambah kelahiran baru, pertumbuhan penduduk akan menurun.

    Masalah pertumbuhan penduduk, merupakan masalah umum yang terjadi dalam tiap negara. Namun masalah ini mungkin dapat di kurangi jika pemerintah dalam tiap negara berperan lebih aktif dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan sumber dayanya.

    BalasHapus
  5. Trisna Lisa M / 211107218

    Meskipun berbagai inovasi telah diciptakan, teori Malthus masih tetap menghantui kita. Kemampuan kita secara terus menerus menyediakan pangan yang melampaui pertumbuhan penduduk akan terus diuji sepanjang waktu. Program pengendalian penduduk diikuti program pendukung seperti layanan sosial, pendidikan dan kesehatan menjadi prasyarat dan prioritas. Pemerintah pusat dan daerah harus saling bersinergi dan juga membangun kerja sama dengan kalangan swasta dan korporasi terkait dengan hal ini.
    Penganekaragaman pangan menjadi salah satu kata kunci. Bahan pangan non-padi yang bisa diproduksi dari lahan kering non-sawah sangat potensial untuk dikembangkan dan dikampanyekan terus menerus kepada publik. Penelitian, pengkajian dan penyebarluasan melalui penyuluhan akan teknologi produksi baru seperti benih yang memiliki produktivitas tinggi, tahan terhadap kekurangan air dan goncangan cuaca ekstrim mutlak diupayakan. Program pengendalian alih fungsi lahan pertanian utamanya sawah sangat mendesak dilakukan. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa selama 20 tahun terakhir, kita telah kehilangan 1 juta ha sawah subur di Jawa karena alih fungsi lahan. trimakasih

    BalasHapus
  6. dari teori Malthus ini adalah justru sebagai pemicu perdebatan tentang ukuran populasi di inggris….
    Banyak kata dan kalimat yang sulit di pahami pada teori ini atau dengan kata lain tidak bisa di terjemahkan secara langsung, namun saya akan mencoba beropini dari kalimat “Malthus menganggap cita-cita perbaikan di masa depan kemanusiaan dengan skeptis, mengingat bahwa sepanjang sejarah setiap segmen populasi manusia tampaknya selalu menurunkan ke kemiskinan”.

    BalasHapus
  7. Rendi setyadi
    211107206

    Selamat siang (waktu saya menulis koment ini)

    Sedikit saya akan berkomentar tentang artikel atau teori yang diringkas atau disampaikan ulang melalui blog MR. Baswartono Baswoko

    Saya mengutip sebuah kata/syair dari MAHATMA GANDHI,,,beliau berkata "Sebenarnya Semua Yang Disediakan Di Dalam Alam Ini Cukup Untuk Memenuhi Kebutuhan Manusia, Jika Manusia Itu Tidak Serakah" kurang lebihnya seperti itu,,,

    Jadi "back to yourself" apakah kita sudah berpikir bijak dalam mengkonsumsi atau memanfaatkan kebutuhan dalam kehidupan sehari - hari????

    Kalo belum ya menurut saya, " Apapun teorinya, apapun perusahaannya, siapapun presidennya kalo kita SERAKAH ya,,, SDA akan habis dan timbullah kelaparan, dan masalah lainnya "
    Suatu contoh,Semisal dengan membuat rumah satu pohon saja cukup,,kenapa harus mengambil tiga?????bnyak contoh yang mungkin anda atau saya pun pernah berbuat seperti itu,

    Jika begitu ujung-ujungnya yang terjadi adalah HUKUM RIMBA/SELEKSI ALAM (siapa yang kuat dia yang berkuasa atau yang bertahan hidup)

    sekian koment saya, sampai ketemu di komen-komen berikutnya...wassalam

    BalasHapus
  8. Diyan Fersaulia/211107187


    Anggapan malthus tentang kependudukan ada benarnya juga karena populasi penduduk sekarang ini cukup banyak. sedangkan lapangan pekerjaan sangatlah minim sekali, maka yang terjadi setiap tahunnya banyak sekali yang menganggur sampai-sampai sekarang banyak sekali kemiskinan.


    jika ini terus menerus terjadi maka akan makin banyak kemiskinan dan kelaparan.
    saya juga setuju tentang tulisan malthus yang menulis tentang hubungan populasi, upah riil dan inflasi. memang benar jika populasi meningkat maka biaya hidup juga meningkat terutama tentang biaya makan.

    terima kasih.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Malthus merasa terdapat konflik antara dua kebutuhan pokok manusia, yaitu
    kebutuhan akan “makanan” dan nafsu antar jenis kelamin (hubungan sex)”. Apabila
    bahan makanan meningkat, maka tanpa dikendalikan, penduduk akan bertambah hingga
    batas maksimal persediaan bahan makanan. Malthus berpendapat sementara penduduk
    bertambah searah deret ukur (1,2,4,8,16,...) dalam parkteknya produksi pertanian tidak
    dapat meningkat lebh cepat dari pada deret hitung (1,2,3,4,5...).

    Saya setuju banget dah sama Pak rendi setyadi is jabri-X...
    pokoknya asal manusia tidak serakah, semua akan cukup, Sir..
    tapi berhubung yang namanya manusia itu tidak bisa tidak serakah (dalam mengeksploitasi SDA juga dalam hal
    memenuhi nafsu sex-nya),
    ya..pasti SDA tidak bakalan cukup. Karena dengan begitu akan muncul manusia2 serakah yang jumlahnya berlipat2.
    Jadi pendapatnya Pak Malthus is absolutely proved right..=))

    BalasHapus
  11. Rizky rachmat
    211107348

    teori yang cetuskan oleh malthus ada benarnya,karena populasi penduduk penurunanya sangat banyak..,itu dikarnakan adanya hubungan populasi,upah riil dan inflasi yang sangat tinggi dan akibatnya: kemiskinan sudah sangat banyak,kelaparan dimana-mana,pengangguran,dan pengurangan tingkat pertumbuhan penduduk semakin banyak di karnakan Kesulitan membesarkan keluarga akhirnya mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk terjadi karena biaya hidup yang serba kekurangan,biaya kebutuhan pokok semakin mahal,sekarang apa yang tidak membutuhkan uang semuanya selalu membutuhkan uang dan masalah-masalah ini mengarah pada upah riil yang lebih tinggi,..........
    seandainya upah riil dan inflasi mulai stabil mungkin saja kemiskinan,kelaparan dan pengangguran mulai berkurang, walaupun sedikit-demi sedikit,dan seandainya itu bisa terjadi mungkin negara indonesia lebih baik dari negara lain....Amin
    Terimakasih........

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Ricky Setiady
    211107212

    Teori Malthus menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sedangkan pertumbuhan ketersediaan pangan mengikuti deret hitung. Seperti contoh kita lihat di Surabaya dimana terdapat permasalahan meledaknya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaannya lahan sehingga ketersediaan pangan pun akan berangsur angsur berkurang. Hal ini merupakan perimbangan yang kurang menguntungkan, jika kita kembali kepada Teori Malthus.
    Teori Malthus menghendaki, produksi pangan harus lebih besar dibandingkan jumlah dan pertumbuhan penduduk. Sehingga berdasarkan teori ini diperkirakan suatu saat di kota Surabaya dan sekitarnya tidak akan memiliki lahan pertanian lagi. Sebab, perkembangan yang pesat terjadi pada pembukaan dan penggunaan lahan untuk kawasan permukiman penduduk. Apalagi Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di di Indonesia , sehingga menjadi daerah yang terbuka luas untuk terjadinya migrasi karena kota merupakan tempat yang dianggap masyarakat kabupaten memiliki peluang kerja yang baik. Namun ketersediaan lahan yang semakin terbatas telah menimbulkan biaya tinggi bagi penduduk untuk mendapatkannya. Hal ini berdampak kepada biaya investasi yang tinggi untuk membangun kawasan produktif yang strategis.
    Terima kasih..

    BalasHapus
  14. Natalia Kristina/211107280

    menurut saya prinsip kedudukan menurut malthus ini, sangatlah benar mengingat setiap tahun populasi manusia dari tahun ke tahun semakin menurun dan mendekati nilai kemiskinan.
    Nilai kemiskinan dipengaruhi oleh populasi yang berlebihan dan keterbatasan sumber daya yg kita miliki.
    karena kemiskinan inilah yg menyebabkan masyarakat indonesia mengalami epidemi, kelaparan, atau perang.
    Teori ini juga menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan populasi akan berkontribusi pada meningkatnya pasokan tenaga kerja yang upahnya pasti lebih rendah. dan pada dasarnya, Malthus khawatir bahwa pertumbuhan penduduk terus dalam kemiskinan.

    BalasHapus
  15. Harris Kristanto A
    211107341

    Selamat Pagi
    Saya ingin memberikan pendapat Saya mengenai Teori Malthus Yang berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang mengarah kepada kemiskinan
    akan tetapi ada juga masyarakat yang baik yang mengusahakan agar populasi konstan meningkat

    memang benar yang dikatakan oleh Matlus
    Orang Jaman Dulu mengatakan "Banyak Anak, Banyak Rezeki" Karena masyarakat berpikiran bahwa Anak-anak dapat membantu meringankan beban keluarga dengan bekerja namun pada saat ini orang banyak mengatakan "Banyak Anak, Banyak Beban"
    karena pada saat ini masi banyak anak-anak yang malas dan tidak mau bekerja keras ditambah lagi biaya hidup yang semakin hari semakin meningkat menyebabkan Orang Tua-Nya berusaha sekuat tenaga banting tulang untuk keperluan sehari-hari

    Sekian dan Terima Kasih

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Chusnul KH.
    211107358

    assalamu'aliakum....


    saya setuju dengan teori Malthus.
    karena memang benar,ketika populasi buruh tumbuh lebih cepat daripada produksi makanannya, maka upah riil akan turun, karena pertumbuhan penduduk menyebabkan biaya hidup menjadi naik.sehingga menimbulkan kesulitan dalam membesarkan keluarga yang akhirnya mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk,sampai penduduk jatuh lagi mengarah pada upah riil yang lebih tinggi.
    menurut saya ,sebaiknya, ada peraturan dalam jumlah kelurga.karena yang terpenting itu bukan jumlah keluarganya,melainkan bagaimana SDM itu mampu meningkat kan kualitas diri nya.dalam hal ini untuk bisa mengurangi kemiskinan diri sendiri lebih lebih bisa untuk keluarga.


    Sekian dari saya, Terima kasih.

    BalasHapus
  18. Prinsip kependudukan yang dikemukakan oleh malthus bertitik berat pada pertumbuhan populasi yang bisa menurunkan kemiskinan. Malthus berpendapat bahwa semakin bertambahnya populasi penduduk jika tidak diimbangi dengan sumber daya utama yang mencukupi maka penduduk akan menderita berbagai macam permasalahan yang mengakibatkan stress dan akhirnya meninggal akibat ketidakmampuannya mencukupi kebutuhan hidupnya, seperti yang dikatakan Malthus
    “pertumbuhan penduduk pada umumnya bertambah sesuai deret hitung dan sampai ukuran populasi relatif terhadap sumber daya utama maka, menyebabkan stres”
    Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan seperti yang diungkapkan Malthus adalah dengan senantiasa menyeimbangkan populasi penduduk dengan ketercukupan sumber daya utama yang merupakan tugas utama pemerintah sebagai pelayan penduduk.
    Hubungan antara populasi, upah riil, dan inflasi yang dikemukakan oleh Malthus juga semakin menjelaskan bahwa meningkatnya populasi penduduk juga bisa menurunkan kemiskinan. Malthus menulis tentang hubungan antara populasi, upah riil, dan inflasi. Ketika populasi buruh tumbuh lebih cepat daripada produksi makanan, maka upah riil turun, karena pertumbuhan penduduk menyebabkan biaya hidup (yaitu, biaya makanan) naik. Kesulitan membesarkan keluarga akhirnya mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, sampai penduduk jatuh lagi mengarah pada upah riil yang lebih tinggi. Jika tingkat pertumbuhan penduduk berkurang maka secara otomatis juga akan mengurangi kemiskinan.

    BalasHapus
  19. Salut buat teori malthus..........
    Perbaikan ekonomi manusia di masa depan,mengingat bahwa sepanjang sejarah manusia populasinya selalu menurunkan kepada kemiskinan.Fenomena ini menyebabkan pertumbuhan penduduk pada umumnya bertambah sesuai deret hitung sampai terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
    maka antara hubungan populasi,upah riil dan inflasi.Ketika populasi masyarakat tumbuh lebih cepat daripada ketersediaan makanan maka upah riil turun.Karena pertumbuhan penduduk menyebabkan biaya hidup naik..Kesulitan ekonomi menyebabkan berkurangnya tingkat pertumbuhan penduduk,karena ketakutan akan masalah ekonomi yang dimiliki.......


    PRIHANTOK HS....(ANTOK)
    NBI:211107210
    EKONOMI MANAJEMEN

    BalasHapus
  20. Ria M.Lestari
    211107328A

    Teori Malthus beranggapan bahwa populasi akan mengurangi tingkat kemiskinan.tapi bahwa kita lihat saat ini pertumbuhan penduduk yang semakin besar justru meningkatkan angka kemiskinan.
    Dari segi pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap angka kemiskinan. Tingkat pendidikan yang rendah pada suatu Negara itu menggambarkan bahwa SDA nya juga masih relative rendah.
    Selain itu masalah perkembangan penduduk bukanlah hal yang baru dan ini menjadi masalah setiap tahunnya. Karena kita tahu bawa di dunia ini semakin padat penduduk. Untuk itu pemerintah dan Negara harus ikut serta dalam upaya peningkatan sumber daya alam, serta pendidikan.
    terimakasih

    BalasHapus
  21. nama: durrotul khoridah
    nbi:211107269

    ,setelah membaca teori dari malthus bahwa “Malthus menganggap cita-cita perbaikan di masa depan kemanusiaan dengan skeptis, mengingat bahwa sepanjang sejarah setiap segmen populasi manusia tampaknya selalu menurunkan ke kemiskinan”.
    pada saat ini pertumbuhan penduduk semakin tinggi dan sumberdaya semakin menurun , halini yang sering di perbincangkan oleh masyarakat.
    dan bagaimana hal ini dapat di atasi??
    itulah yang saya tidak begitu paham dengan penyelesaian ini.
    sekian komentar yang dapat saya sampaikan. terimakasih.

    BalasHapus
  22. Aris Kusnanto
    211107256

    saya menganggap bahwa teori Malthus sangat efisien dan tepat untuk mengatasi masalah masalah yang terus bermunculan dalam segi perekonomian,
    masalah yang kita hadapi sekarang ini saling berkaitan, contohnya masalah populasi penduduk,
    jika jumlah penduduk semakin banyak maka angkatan kerja juga akan bertambah,dan itu berpengaruh pada pendapatan, pendapatan akan menurun, dan jika pendapatan menurun maka mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka dengan pendapatan yang kecil, jika disini tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja, maka akan muncul masalah masalah lain yaitu pengangguran,kemiskinan,dsb..
    ada benarnya jika kita memberlakukan teori yang telah dikemukakan Malthus untuk menghapuskan tingkat kehidupan yang rendah,..
    dengan mengurangi jumlah populasi penduduk secara tidak langsung kita juga telah mengurangi berbagai masalah-masalah yang lain,..
    manusia harus bisa menyetir dan memforsir kebutuhan mereka agar seimbang, antara kehidupan dan sumber pangan haruslah balance, dengan kata lain kesadaran masyarakatlah yang akan menjadi jawaban dari setiap persoalan-persoalan yang melanda mereka saat ini...
    terima kasih...

    BalasHapus
  23. paak..lupa nulis nama & NBI..T.T
    huhuuuu..
    *sedih*

    saya, hanna lestari saputri
    211107252

    BalasHapus
  24. Nama : Jeffri Subastian A.P
    NBI : 211107320
    Thomas Malthus dengan teorinya yang menyatakan bahwa manusia akan tetap hidup miskin atau melarat dan berakhir dengan kematian, selama terjadi ketidakseimbangan jumlah penduduk dengan daya dukung lingkungan, khususnya ketidakseimbangan jumlah penduduk dengan persediaan bahan makanan karena menurut Malthus pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sedangkan pertumbuhan produksi makanan mengikuti deret hitung. Malthus juga sudah tegas mempersoalkan tentang kekeringan, banjir, bahaya kelaparan, wabah penyakit, yang disebut positive checks, terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan pertambahan jumlah penduduk dan lingkungan alam.
    Apabila teori malthus ini benar maka Negara ini terutama pulau jawa harus mulai berhati-hati karena kita tahu populasi pulau jawa yang semakin padat, hutan-hutan mulai gundul diganti dengan perumahan dan perkantoran yang semakin ramai serta kondisi alam yang semakin rusak. Dari data BPS Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2011(mohon maaf saya belum menemukan data terbaru dari BPS) mencapai 30,02 juta orang atau 12,49% dari total penduduk Indonesia. Dari jumlah ini, sebanyak 16,73 juta orang (55,7%) berada di Pulau Jawa. Waw... . apakah yang diungkapkan Malthus memang benar dan telah terjadi di Negara ini atau mungkin hanya kebetulan semata? Namun jika kembali ke teori malthus, ada satu hal yang menjadi pertanyaan saya yaitu apakah tidak ada pengaruhnya dampak kemajuan teknologi dalam mengimbangi berbagai kekuatan negatif yang bersumber dari ledakan pertambahan penduduk?? Apakah tetap penduduk berakhir pada kemiskinan, kelaparan, kemelaratan walaupun dalam pertumbuhan penduduk tersebut diikuti pula pertumbuhan teknologi yang berbanding lurus?? terimakasih

    BalasHapus
  25. Nama : Fala tahannut
    NBI : 211107334

    tahun 1798 dan 1826 Malthus sudah mencetuskan teori tersebut, yang artinya bahwa Ledakan jumlah penduduk sudah dapat di analisa jauh sebelum hal itu benar-benar terjadi. program keluarga berencana(KB)adalah salah satu program yang dapat menahan laju pertambahan yang saat ini sedang di galakkan d indonesia. semoga anggapan Malthus tentang cita-cita perbaikan di masa depan dapat di pahami seluruh lapisan masyarakat.

    BalasHapus
  26. Abdillah Asfari
    NBI: 121107194

    pak saya kurang suka dengan gaya berpikir malthus yg cenderung skeptis yang artinya sinis dan memandang dari sudut terburuknya, memang bagus sih tapi itu membuat seseorang menjadi ragu pada yang dilakukannya. intinya Malthus menganggap jika populasi manusia bertambah lebih cepat daripada produksi makanan, maka manusia akan bersaing satu sama lain untuk memperebutkan makanan, dia juga yakin manusia akan tetap hidup miskin dan berakhir dengan kematian, selama terjadi ketidak seimbangan jumlah penduduk dengan persediaan bahan makanan.

    BalasHapus
  27. menurut saya teori malthus saat ini sangat berguna bagi bangsa Indonesia,karena tingkat populasi penduduk di Indonesia sangat berlebihan sehingga dapat menyebabkan penurunan kemakmuran suatu bangsa.Maka yang terjadi saat ini adalah bangsa Indonesia memiliki sifat yang ada pada teori Malthus tersebut.

    Adrian Bayu P
    N.B.I : 211107232

    BalasHapus
  28. Moch samsul arifin
    NBI:211107246



    Dalam teori malthus ini saya menangkap membahas tentang segmen populasi manusia tampaknya selalu menurunkan kemiskinan.udah banyak kejadian2 dinegara qta,yang semakin menurun kemiskinannya ,dengan ini dsebabkan tingkat pendidikan dinegara semakin minim karena penyebabnya biaya.mengatasi semuanya ini seharusnya negara meningkatkan pendidikan dengan ditingkatkan dengan sekolah gratis.dengan sekolah gratis ini diharapkan anak2 penerus bisa belajar ampk jenjang yang lebih tinggi,menjadi tenaga yang handal.dan berharap bsa mengatasi penganguran dan kemiskinan dinegara tercinta ini..
    .mkasih....

    BalasHapus
  29. ichlasul amal bazargan
    NIM: 211107347

    teori malthus beranggapan bahwa semakin besar populasi, maka semakin kecil angka kesejahteraan karena minimnya pemasukan, menurut saya hal itu terjadi karena mungkin pada masa itu memang terdapat minimnya lapangan pekerjaan sehingga penduduk yang padat sebagian besar tidak mendapat pekerjaan sehingga menyebabkan inflasi yang menyebabkan kerugian terhadap masyarakat. namun karena sekarang kita sudah semakin modern dan berfikir maju, sebaiknya kita memikirkan bagaimana caranya membuat populasi yang sudah terlanjur padat tersebut menghasilkan pemasukan yang maksimal pula, bukan malah mempermasalhkan hal yang sudah terlanjur terjadi seperti padatnya populasi penduduk sehingga mengakibatkan minimnya pemasukan.

    BalasHapus
  30. nama adelia yuantika
    nbi : 211107243
    malthus beranggapan bahwa cita-cita perbaikan di masa depan kemanusiaan dengan skeptis, mengingat bahwa sepanjang sejarah setiap segmen populasi manusia tampaknya selalu menurunkan ke kemiskinan. Dia menjelaskan fenomena ini menyatakan pertumbuhan penduduk pada umumnya bertambah sesuai deret hitung dan sampai ukuran populasi relatif terhadap sumber daya utama maka, menyebabkan stres:

    "Namun dalam semua masyarakat, bahkan mereka yang paling ganas, kecenderungan untuk berbuat baik begitu kuat bahkan ada usaha yang terus menerus menuju peningkatan populasi konstan dan untuk mencegah perbaikan permanen besar kondisi mereka ".

    Malthus juga menjelaskan tentang hubungan antara populasi, upah riil, dan inflasi. Ketika populasi buruh tumbuh lebih cepat daripada produksi makanan, maka upah riil turun, karena pertumbuhan penduduk menyebabkan biaya hidup (yaitu, biaya makanan) naik. Kesulitan membesarkan keluarga akhirnya mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, sampai penduduk jatuh lagi mengarah pada upah riil yang lebih tinggi.
    demikian pemerintah dapat mengatur perekonomian dengan 2 senjata yakni pengeluaran pemerintah dan pajak.

    BalasHapus
  31. Raisyal pane
    211107234.
    #menurut saya....
    jika jumlah penduduk semakin banyak maka angkatan kerja juga akan bertambah,dan itu berpengaruh pada pendapatan, pendapatan akan menurun, dan jika pendapatan menurun maka mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka dengan pendapatan yang kecil, jika disini tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja, maka akan muncul masalah masalah lain yaitu pengangguran,kemiskinan.....karena di dalam pertumbuhan hidup membutuhkan biaya yg ga sedikit agar dapat hidup lebih baik

    BalasHapus
  32. Evi Nurwahyuniati(211107189)

    Menurut saya teory Malthus ada benarnya juga,bahwa populasi manusia semakin mengerucut pada arah kemiskinan,itu semua sebagian dari akibat kurangnya kesadaran manusia akan rasa Syukur .benar kata om Jabrik ,jika kita tidak serakah dan menjaga kelestarian alam,maka kelangkaan SDA msih bisa dikontrol.
    saya berharap pihak pemerintah yang berwenang untuk SDA dan beserta seluruh rakyat dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan benar...terimakasih..

    BalasHapus
  33. Pada teori ini Malthus juga menulis tentang hubungan antara populasi, upah riil, dan inflasi. Ketika populasi buruh tumbuh lebih cepat daripada produksi makanan, maka upah riil turun, karena pertumbuhan penduduk menyebabkan biaya hidup (yaitu, biaya makanan) naik. Kesulitan membesarkan keluarga akhirnya mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, sampai penduduk jatuh lagi mengarah pada upah riil yang lebih tinggi.saya sangat setuju dengan teori malthus ini, karna jika jumlah penduduk semakin banyak maka angkatan kerja juga akan bertambah,dan itu berpengaruh pada lpngan pkerjaan, dan hasilnya adlah menjamurnya pengamngguran, berarti pndapatan pun juga akan turun, dan mereka pun tak dapat lagi memenuhi kebutuhan pokok dalam keluarga mereka

    BalasHapus